Sabtu, 04 Juli 2020

Tugas Softskill 4


PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup
Responsibility to Environment
Perseroan berkomitmen untuk mengimbangi pertumbuhan bisnisnya dengan senantiasa mendukung kelestarian lingkungan hidup melalui CSR. Pelaksanaan CSR Lingkungan Hidup yang diterapkan Perseroan mengacu pada ISO 14001 Environmental Management System, sebuah standar internasional untuk system pengelolaan lingkungan (SPL).
TARGET
Target kegiatan tanggung jawab terhadap lingkungan adalah menggalakkan kegiatan sosialisasi, edukasi dan penyuluhan terkait pengelolaan lingkungan hidup kepada internal maupun eksternal Perseroan, serta melaksanakan praktik usaha yang ramah lingkungan. Perseroan juga menargetkan untuk menjadi salah satu perusahaan yang mengemban tanggung jawab untuk turut secara aktif mengurai permasalahan yang ada di Indonesia tentang sampah plastik.
KEGIATAN/PROGRAM
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Berbagai kegiatan yang dilaksanakan terkait tanggung jawab terhadap lingkungan hidup diantaranya:
1. Menjaga Keanekaragaman Hayati
 Perseroan memastikan seluruh area operasi, baik pabrik maupun perkantoran, tidak berada di
kawasan lindung maupun kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi. Selain itu, Perseroan memiliki area yang telah ditetapkan oleh manajemen sebagai kawasan pemeliharaan Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati Asri). Kawasan tersebut yang digunakan untuk memelihara 363 individu dari 23 jenis spesies di area seluas 7,500 m2. Dari 23 jenis
spesies di area tersebut, 5 spesies diantaranya masuk dalam red list IUCN. Kelima spesies tersebut
adalah mangga (Mangifera Indica), asam jawa (Tamarindus Indica) dan delima (Punica Granatum
L)  yang berstatus Least Concern (LC); palem kuning (Chrysalidocarpus Lutescens) berstatus
near threatened (NT), serta mahoni (Swietenia Macrophylla) yang berstatus Vulnerable (VU).

Sejak tahun 2013, Perseroan juga aktif dalam menanam mangrove yang tersebar di tiga daerah,
yaitu Karangsong Indramayu, Pulau Panjang Kabupaten Serang, dan Karangantu Teluk Banten.
Sampai dengan tahun 2018, Perseroan telah menanam ±27,500 mangrove. Pelestarian mangrove
yang dilakukan ini telah memberikan dampak positif terhadap ekosistem sekitar, diantaranya ±350-500 api api (Avicenia Apiculate), ikan belodok, kepiting ungu pemanjat, kepiting laga, kerang toge, dan burung kuntul. Perseroan juga memiliki program konservasi yang
dikerjasamakan dengan LSM Rekonvasi Bhumi untuk melakukan rehabilitasi hutan melalui jasa
lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau seluas 50 Ha. Program konservasi Perseroan lainnya,yaitu penanaman dan pemeliharaan tanaman bakau di Muara Karangantu, Pantai Teluk Banten, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten seluas 5,000 m2.
2. Penggunaan Material dan Energi Ramah
Lingkungan
a. Produksi Bersih
 Salah satu upaya untuk meminimalisir limbah  yang dihasilkan adalah menggunakan semi-bulk
containers sebagai sarana transportasi produk dan material. Hal ini dirasa cukup berbeda dan lebih
efisien dibandingkan dengan pemakaian jeriken yang hanya dapat digunakan untuk satu kali saja.
b. Konservasi Energi dan Sumber Daya Alam
 Sumber daya alam merupakan bagian dari produktivitas Perseroan yang senantiasa
diolah sebaik mungkin dengan tetap menjaga keberlangsungan lingkungan serta keanekaragaman hayati yang ada. Sudah seharusnya Perseroan melakukan konservasi ini melalui berbagai kegiatan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, yaitu dengan
memaksimalkan:
         Penggunaan bahan baku dalam semua aktivitas Perseroan:
         Proses recovery gas Ethylene dari flare hingga ke proses;
         Proses recovery gas buang dari pabrik HDPE;
         Recovery gas Propane dari pabrik Polypropylene ke pabrik Ethylene;
         Efisiensi listrik di pabrik HDPE dan pabrik LLDPE.
c. Konservasi Energi dan Eco-Office
Upaya konservasi energi dan sumber daya alam 
juga dilaksanakan Perseroan di dalam kantor
melalui penerapan eco-office sebagai berikut:
         Gerakan paperless: mengurangi penggunaan kertas dengan mengganti sistem perijinan dari format konvensional menjadi format digital;
         Gerakan hemat listrik: mematikan lampu saat waktu istirahat dan penghematan energy listrik lainnya di luar aktivitas kerja;
         Gerakan hemat air: kampanye penggunaan air sesuai kebutuhan;
         Penggunaan Turbine Ventilator di semua gudang dan pabrik sebagai alternatif dari sistem sirkulasi udara konvensional.
Pelaksanaan program-program di atas senantiasa dikontrol secara rutin guna mengetahui efektivitas dan efisiensi penghematan yang dilakukan melalui program ini. Selain itu, pemantauan program ini diharapkan dapat menjaga komitmen yang telah dijalankan selama ini.
Pengelolaan Limbah
Perseroan berupaya sebaik mungkin untuk melaksanakan pengolahan limbah, baik limbah Bahan berbahaya dan beracun (B3) maupun limbah non-B3. Pengelolaan limbah B3 dilaksanakan bersama pihak pengelola limbah yang sistem dan prosedurnya sesuai dengan standar peraturan Indonesia dan internasional. Sedangkan, limbah non-B3 dilakukan dengan 3R, yaitu
reduce (pengurangan limbah), reuse (penggunaan kembali) dan recycle (daur ulang), serta melaksanakan pembuangan dengan mekanisme yang dirasa cukup aman. Penerapan 3R ini dilaksanakan bersama mitra Perseroan dengan menggunakan Program Alternative Fuel Recovery untuk memproses limbah minyak produksi menjadi bahan bakar alternatif.
4. Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan
Perseroan secara terbuka menerima dan mengelola pengaduan masalah lingkungan. Agar pengelolaan efektif,
Sertifikasi dan Penghargaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kesungguhan Perseroan dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup ditunjukkan dengan
perolehan sertifikasi berikut:
a. ISO 14001:2015
 Sertifikasi oleh PT SGS Indonesia ini diperoleh atas implementasi Sistem Manajemen Lingkungan dalam pengendalian aspek lingkungan terkait proses produksi dan pelayanan;
b. ISO 50001:2011
Sertifikasi dari Lloyd’s Register Quality Assurance ini diperoleh atas penerapan Sistem Manajemen Energi di pabrik Polypropylene, termasuk unit pendukungnya, dan pabrik Polyethylene;
c. Penghargaan Industri Hijau
 Penghargaan level 5 (tertinggi) dari Kementerian Perindustrian ini diraih atas upaya penerapan
produksi bersih, konservasi energi, efisiensi sumber daya, eco-design, proses daur ulang, dan low carbon technology di Perseroan dan seluruh unit bisnis;
d. Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER)
 Kinerja PT Styrindo Mono Indonesia, sebagai Entitas Anak Perseroan, memperoleh kategori Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia untuk PROPER 2018.
 Turut Mendukung Pemerintah Dalam Mengurai
Permasalahan Sampah Plastik
Pada tahun 2018, Perseroan telah memulai kegiatan keberlanjutan yang bertujuan untuk mendukung Pemerintah Indonesia menangani permasalahan sampah plastic, dimana sampah plastik di laut ditargetkan berkurang 70% di tahun 2025. Untuk itu, Perseroan telah mencanangkan dua kegiatan utama dalam kerangka circular economy, yaitu penerapan jalan aspal dengan campuran kantong plastik bekas serta pengelolaan bank sampah di
Cilegon. Kedua kegiatan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan pengelolaan sampah plastik
dan menghentikan alur sampah ke landfill. Selain itu, Perseroan juga terlibat aktif dalam advokasi public bersama mitra pemerintah dan non pemerintah tentang pengelolaan sampah plastik.

Senin, 11 Mei 2020

Tugas Softskill ke-3


NAMA : SHOFANI APRIROSYANINGSIH
KELAS : 3EA11
NPM : 15217673

Tugas Softskill Ke-3

Sesuai dengan materi dalam file yang telah di upload. Budaya perusahaan dapat dibagi menjadi:
a.       Pertama : Produk
b.      Kedua    : Organisasi
                  - Perhatian pada karyawan (suasana, kesejahteraan)
                  - Perhatian pada tata kerja
                  - Menyangkut pada sistem dan prosedur aturan-aturan kerja
                  - Perhatian pada sarana/peralatan

Mengacu kepada perusahaan yang telah kalian pilih pada tugas ke2. Lengkapi Budaya perusahaan untuk Organisasi Internal didalamnya. Untuk data yang digunakan dapat mengacu kepada artikel dalam internet atau media cetak yang meliputi :
1.      suasana dan kesejahteraan perusahaan (dapat dijelaskan contohnya apakah perusahaan menerapkan K3 untuk pekerjanya, apakah pekerja mendapatkan asuransi dsb tergantung masing-masing perusahaan yang kalian pilih).

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) dan semua anak perusahaannya (PT SMI  and PT PBI) percaya pada Sistem Manajemen  Keselamatan  &    Kesehatan  Kerja,   Lingkungan,  Mutu  dan  Energi  (SHEQEn)  dan  Sistem  Manajemen Responsible  Care  sebagai  fundamental   dalam  mencapai  Visi  Perseroan untuk  menjadi   "Perusahaan  Petrokimia Terkemuka dan Pilihan di Indonesia".

CAP dan  semua anak  perusahaannya mendukung budaya operational  excellence    dengan  mengelola  keselamatan, keandalan dan efisiensi energi  &  proses, keselamatan & kesehatan pribadi,  dan lingkungan, guna mencapai lingkungan kerja yang bebas dari insiden &  cidera,  mendukung tenaga kerja yang sehat, mengurangi risiko kesehatan di tempat kerja dan mencegah penyakit,  mengidentifikasi  dan mengurangi risiko lingkungan dan keselamatan proses, beroperasi dengan integritas  dan kehandalan, dan menggunakan sumber daya alam, aset Perseroan dan energi secara efisien dan efektif.

Komitmen perusahaan diterjemahkan  ke dalam Kebijakan berikut ini:

1.      Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau tujuan  dan target  SHEQEn yang sejalan dengan Kebijakan ini;
2.      Mengembangkan personel yang kompeten dengan pelatihan  yang memadai untuk  mempertahankan  kinerja SHEQEn;
3.      Mematuhi dan tetap mengikuti persyaratan hukum serta ketentuan lain yang berlaku terkait  dengan SHEQEn;
4.      Mengelola potensial risiko terhadap kesehatan, lingkungan, keselamatan dan integritas  produk, dan mengelola penggunaanenergi Perseroan sepanjang siklus hidup produk;
5.      Melindungi karyawan, asset dan informasi dari bahaya atau pencurian;
6.      Menyampaikan kebijakan ini kepada seluruh karyawan, kontraktor,  pemasok, pelanggan, komunitas dan pihak - pihak yang terkait,  dan meninjaunya secara berkala;

7.      Mempertahankan,  meninjau  ulang secara berkala dan terus menerus mengembangkan secara berkelanjutan efektivitas  sistem manajemen SHEQEn Perseroanyang tersertifikasi  sesuai dengan standar OHSAS 18001 :2007, SMK3 PP No. 50 tahun 2012 I Permenaker 05 tahun 1996, ISO 9001 :2015, ISO 14001 :2015 dan ISO 50001 :2011;

8.      Menghilangkan bahaya keselamatan dan kesehatan kerja  untuk mencegah cidera,  penyakit  akibat  kerja  dan kematian;

9.      Berusaha untuk  terus  meningkatkan kinerja  lingkungan kami,  mengurangi dampak negatif  dari  operasional kami dan mengelola limbah secara efisien dengan mendukung gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle);

10.  Menghindari insiden Proses Safety  melalui implementasi Process Safety  Management   (PSM) dan survei berbasis risiko secara efektif,  dan menanamkan budaya berorientasi keselamatan secara berkeseluruhan dalam lingkup Perseroan;

11.  Menginvestigasi  dan  mengidentifikasi   penyebab  utama  dari  seluruh  insiden  untuk  mencegah terjadinya kembali dan untuk berbagi pembelajaran dalam lingkup Perseroan;

12.  Memenuhi atau melampaui kebutuhan dan harapan pelanggan;

13.  Melaporkan dan menginvestigasi semua keluhan dan ketidaksesuaian, dan mempertahankan komunikasi yang aktif terhadap pelanggan dan mitra dalam rantai pasokan;

14.  Mengurangi konsumsi energi dan mensosialisasikantujuan ke pemilik kepentingan;

15.  Memaksimalkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan energi konservasi dan sumber daya alam;

16.  Mendukung pengadaan enegi efisien untuk produk dan jasa, dan mendukung perencanaan energi yang efisien

Perusahaan juga memberikan Fasilitas transportasi (bus / antar-jemput) untuk karyawan Kantor Situs, Fasilitas Makan Siang / Makan Malam untuk karyawan Kantor Lokasi, Bonus, lembur, Cakupan Asuransi Kesehatan untuk keluarga
2.      Bagaimana pedoman kerja dan penerapan kerja perbagian perusahaan.
CAP memiliki Kode Etik Perusahaan atau Code of Conduct (CoC) sebagai pedoman berperilaku dan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. CoC merupakan ketentuan tertulis yang dijadikan acuan dalam melakukan aktivitas bisnis yang harus dipahami dan dijalankan setiap harinya. CoC juga mengatur perilaku korporasi dan perilaku individu terkait kepatuhan, keselamatan dan kesehatan kerja, penanganan benturan kepentingan, ketaatan pada hukum, pengadaan barang, pengamanan informasi dan aset, dan keterbukaan informasi publik.

CoC berlaku bagi seluruh karyawan dan para pejabat (Direksi dan Dewan Komisaris) CAP beserta Entitas Anak dan setiap perusahaan joint venture yang berada di dalam kendali CAP. Evaluasi pelaksanaan CoC dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa seluruh elemen Perusahaan telah menjalankan kaidah-kaidah bisnis dengen berpedoman pada etika dan standar tinggi yang telah ditetapkan. Selain itu, peninjauan CoC juga dilakukan untuk menentukan apakah diperlukan perubahan dan/atau penyesuaian peraturan sehubungan dengan berkembangnya bisnis CAP.
3.      Apakah ada aturan-aturan kerja / SOP yang mendukung
Peraturan SHE
Buku petunjuk di bawah ini telah dikembangkan untuk mensosialisasikan peraturan SHE kepada seluruh karyawan CAP beserta anak perusahaannya, dan karyawan kontraktor yang bekerja di lokasi CAP beserta anak perusahaannya.

Peraturan ini berlaku untuk semua fasilitas dan bisnis dari CAP beserta anak perusahaannya, dan perusahaan patungan dimana CAP memiliki kontrol manajemen, terlepas dari jenis, ukuran dan produk yang disediakan.

Seluruh karyawan CAP beserta anak perusahaannya, dan karyawan kontraktor diharapkan untuk mengikuti aturan dan peraturan di bawah ini secara ketat sehingga seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar dan tertib, perselisihan dapat diperkecil dan akhirnya kita semua dapat mencapai target di seluruh aspek keselamatan, jadwal, kualitas dan biaya.
 Perarturan SHE terdiri dari :
-          Untuk SHE Regulation CAP 2020
-          Untuk Life Saving Rules Procedure
-          Untuk Life Saving Rules Violation Procedure
-          Untuk SHEQEn Management Policy
Manajemen Risiko Perusahaan adalah sebuah upaya yang dilaksanakan oleh CAP untuk mengidentifikasi seluruh risiko dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan dan risk appetite. Secara berkala, CAP meninjau sistem dan kebijakan manajemen risikonya untuk kemudian disesuaikan dengan keadaan di pasar usaha. Dalam menjalankan operasinya, risiko-risiko diatur secara berhati-hati untuk menghindari potensi kerugian untuk Perusahaan. CAP juga mengajak karyawannya untuk turut berkontribusi dalam manajemen risiko dan memberikan masukan yang penting dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, Manajemen beserta seluruh karyawan berkomitmen untuk mengimplementasikan manajemen risiko.

CAP juga telah merumuskan Kebijakan Perusahaan atas Sistem Manajemen Pengamanan sebagai pedoman dalam melakukan tindakan sehubungan dengan perlindungan aset Perusahaan, tidak terbatas pada aset bergerak maupun aset tidak bergerak.
4.      Bagaimana sarana dan prasarana didalam perusahaan.
pabrik Perseroan didukung pula dengan
prasarana berupa tangki-tangki penyimpanan dan gudang-gudang, fasilitas pembangkit listrik, saluran pipa, dermaga
dan fasilitas-fasilitas pengangkutan, fasilitas pengelolaan air limbah, sistem pendingin air dan air laut, fasilitas boiler,
air system, laboratorium serta ruang kendali proses.

Senin, 13 April 2020

Tugas Softskill ETIKA BISNIS


Carilah di Internet / Media Cetak. Satu perusahaan yang ada di Indonesia ataupun di Dunia. Telaah mengenai :
1.             Sejarah dan Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) adalah gabungan dari PT. Try Polyta Indonesia Tbk (TPI) dan PT. Chandra Asri (CA) sejak tahun 2010. PT. Try Polyta Indonesia Tbk (TPI) merupakan salah satu produsen polypropylene terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1984, sedangkan PT. Chandra Asri (CA) merupakan produsen produk olefin dan polyethylene yang berdiri sejak tahun 1986. Setelah bergabung menjadi salah satu perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia. Pemegang saham PT. Chandra Asri Petrocemical Tbk (CAP) adalah Barito Pacific Group dan saham tanbahan oleh SCG Chemical Co.,Ltd (SCG) yang disubsidi oleh SCG Group, Thailand dan tambahan saham umum (masyarakat Indonesia)
STRUKTUR ORGANISASI




STRUKTUR PERUSAHAAN
2.             Produk yang dihasilkan
a.       Olefins
Semua produk Olefins (Ethylene, Propylene) dan produk sampingan (Pygas, Mixed C4, dan PFO) dihasilkan dari pabrik Naphtha Cracker. CAP mendistribusikan sebagian besar Ethylene, Propylene melalui jaringan pipa ke pelanggan utamanya serta mendistribusikan Pygas dan PFO kepada pelanggannya dengan kapal. Sedangkan untuk Mixed C4 sepenuhnya dimanfaatkan untuk pabrik Butadiene sebagai bahan baku.
1)      Ethylene
Ethylene adalah bentuk paling sederhana dari Olefins yang mengandung ikatan rangkap dua antara atom karbon. Rumus kimia untuk Ethylene adalah C2H4. Ethylene adalah kimia organik yang paling banyak digunakan di dunia.
2)      Propylene
Propylene adalah bentuk paling sederhana kedua dari Olefins dengan rumus kimia C3H6. Propylene banyak digunakan untuk memproduksi Polypropylene, polimer serbaguna yang digunakan untuk pengaplikasian kemasan.
3)      Pyrolysis Gasoline (Pygas)
Pygas adalah produk turunan dari Naphtha steam cracking. Pygas kaya akan hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa organik C6-C8 yang lebih berat. Pygas dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan komponen bernilai tinggi seperti Benzene, Toluene dan Xylene. Selain itu, Pygas juga digunakan sebagai gasoline blending untuk meningkatkan oktan.
4)      Mixed C4
Mixed C4 merupakan salah satu produk dari steam cracking process. Mixed C4 adalah bahan baku untuk pabrik Butadiena yang merupakan komponen penting dalam pembuatan karet sintetis
5)      Pyrolysis Fuel Oil (PFO)
PFO merupakan produk bawah dari Naphtha steam cracking. PFO adalah cairan yang berisi campuran hidrokarbon aromatik yang lebih berat (C10 & ke atas). PFO dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar atau sebagai bahan baku untuk produksi Carbon Black.
b.      Polyolefins
Aplikasi produk/resins yang luas dan ketersediaan yang stabil, CAP mampu menyediakan suplai kepada beragam produsen plastik di Indonesia.
1)      Asrene
·         Linear Low Density Polyethylene (LLDPE)
Densitasnya bervariasi mulai dari 0.915 hingga 0.925 g/cm3. Karena berat molekulnya, LLDPE mempunyai sifat yang ulet, fleksibel, dan transparansi yang baik. LLDPE umumnya digunakan untuk produk injeksi dan lembaran plastik.
·         High Density Polyethylene (HDPE)
Densitasnya sama atau lebih besar dari 0.941 g/cm3. Berdasarkan cabang dari rantai utamanya, HDPE mempunyai kekuatan tarik yang sangat baik. HDPE umumnya digunakan untuk aplikasi lembaran plastik, blow molding, injeksi, pipa dan benang.
2)      Grene
Resin GRENE dapat diolah menjadi bahan plastik yang akan terurai dengan waktu yang lebih singkat daripada plastik biasa. GRENE membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk terurai sepenuhnya sedangkan plastik konvensional memerlukan waktu 1,000 tahun untuk terurai. GRENE menawarkan waktu penguraian yang lebih singkat demi kelangsungan hidup bumi.
c.       Polipropilena
CAP memproduksi Polipropilena (PP) berkualitas tinggi, yang dijual di bawah merek dagang “Trilene”. PP dibuat melalui polimerisasi gas Propilena sebelum pencampuran resin bubuk dengan berbagai bahan aditif untuk meningkatkan performa dari produk akhir. Produk ini melalui pemantauan dan pengujian QA/QC yang ketat sebelum dikemas dalam karung 25 kg untuk para pelanggan.
TRILENE
1)      Homopolimer
PP Homopolimer hanya terdiri atas Propilena, mempunyai kekakuan dan sifat kilap yang sangat baik. Aplikasinya bervariasi dari kemasan makanan (kaku dan fleksibel), peralatan rumah tangga, tas woven, dan lain-lain
2)      Random Kopolimer
PP Random Kopolimer terdiri atas Propilena dan sedikit Etilena. Memiliki kebeningan dan fleksibilitas tinggi, dan umumnya digunakan untuk wadah-wadah bening, tutup botol flip-top, extrusion coating, dan lain-lain.
3)      Impact Kopolimer
PP Impact Kopolimer terdiri atas Propilena, dan Etilena sebagai fasa rubbery. Keunggulan material ini adalah dapat menahan beban kejut dan mampu diaplikasikan pada suhu ekstrim (-30oC), dan dapat digunakan sebagai ember plastik, palet, produk elektronik dan otomotif.
d.      Styrene Monomer
Styrene Monomer adalah hidrokarbon aromatik yang berasal dari minyak bumi dan produk turunan gas alam. Styrene Monomer paling sering diproduksi oleh catalytic dehydrogenation Ethyl Benzene, yang terbentuk dari reaksi Ethylene dan Benzene. Penggunaan utama dari Styrene Monomer adalah untuk membuat polimer berbasis Styrene dan juga dalam industri karet sintetis, dengan penggunaan mayoritas dalam memproduksi Polystyrene.
e.       Butadiene
Butadiene, C4H6 - juga dikenal sebagai 1,3- Butadiene, adalah conjugated diene yang sederhana. Butadiene sebagian besar diperoleh dengan menggunakan proses distilasi ekstraktif dari Crude C4. Kebanyakan Butadiene dipolimerisasi untuk produk Styrene Butadiene Rubber (SBR) yang digunakan dalam pembuatan ban mobil, selain penggunaannya dalam memproduksi perekat, sealants, pelapis dan produk karet seperti sol sepatu.

·         Raffinate-1
Raffinate-1 adalah produk sampingan dari proses distilasi ekstraktif Crude C4. Crude C4 mengandung sekitar 55-60% Raffinate-1, sedangkan komponen lainnya adalah Butadiene. Raffinate-1 terdiri dari Isobutylene, Butene-1, Butene-2 dan sejumlah kecil Butanes serta senyawa lainnya. Isobutylene adalah bahan baku utama dalam pembuatan Methyl Tertiary Butyl Ether (MTBE) dan Di-isobutylene (DIB).
3.             Konsumen yang dituju
·         Ethylene lebihnya akan dijual kepada pelanggan domestik melalui jaringan pipa dan dipasar spot.
·         Py-Gas produk Py-Gas Perseroan sebagian besar dijual kepada pelanggan regional.
·         meliputi sol sepatu, gelas minuman, wadah makanan, komponen otomotif dan elektronik, mainan blok bangunan, serta helm.
4.             Berapa banyak jumlah karyawan (jika tidak ada jumlah pastinya, bisa dilihat ada berapa cabang perusahaan tersebut)


5.             Sumber daya yang digunakan
·         Naptha
Nafta atau naphtha adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa jenis hidrokarbon cair produk antara kilang minyak yang digunakan terutama sebagai bahan baku produksi komponen bensin oktan tinggi melalui proses reformasi katalitik. Nafta juga digunakan dalam industri petrokimia untuk memproduksi olefin dalam perengkah uap (steam cracker) serta digunakan sebagai pelarut atau solven dalam industri kimia.
6.             Siapa / perusahaan apakah yang menjadi pesaing dalam perusahaan tersebut
Para pengembang petrokimia, contoh
·         Tri Polyta Indonesia
·         Shell Eastern Petrochemicals Complex
·         PTT Aromatics and Refining Public Company Limited
7.             Siapa / Perusahaan apakah yang menjadi investor di perusahaan tersebut

8.             Bagaimana cara perusahaan tersebut dapat berkembang dan mendapat citra baik di ata masyarakat.
Perseroan berkomitmen penuh dalam mengembangkan kualitas hidup masyarakat sekitar melalui program CSR berkelanjutan
Sumber :