Sabtu, 16 November 2019
Jumat, 01 November 2019
TUGAS EKONOMI KOPERASI 2
NAMA : SHOFANI APRIROSYANINGSIH
KELAS : 3EA11
NPM : 15217673
KELAS : 3EA11
NPM : 15217673
- Bentuk – Bentuk Koperasi
1. Bentuk – bentuk koperasi sesuai PP
NO. 60/1959
a. Koperasi Primer
koperasi
yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan. biasanya terdapat
di tiap desa di tumbuhkan koperasi primer
b. Koperasi Pusat
koperasi
yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer di tiap daerah tingkat II
(kabupaten) ditumbuhkan pusat koperasi
c. Koperasi Gabungan
koperasi
yang beranggotakan 3 koperasi pusat di tiap daerang tingkat I (Propinsi)
ditumbuhkan gabungan koperasi
d. Koperasi Induk
koperasi
yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi, di ibukota di tumbuhkan
induk koperasi
2. Bentuk koperasi menurut UU No.12
tahun 1967:
a. Koperasi Primer
Koperasi
primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
orang-seorang.Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang.
Yang
termasuk dalam koperasi primer adalah:
1) Koperasi
Karyawan
2) Koperasi
Pegawai Negeri
3) KUD
b. Koperasi Sekunder
Koperasi
Sekunder merupakan koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi
koperasiyang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi. Koperasi sekunder
dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi. Yang termasuk dalam koperasi sekunder
adalah: Induk-induk koperasi Bentuk Koperasi Sesuai PP NO. 60/1959
- Koperasi Jenis – Jenis Koperasi
1. Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan Jenis
Usahanya
Pengelompokan jenis-jenis koperasi
yang pertama adalah berdasarkan jenis usahanya. Berdasarkan hal tersebut
koperasi dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu koperasi produksi, koperasi
konsumsi, koperasi simpan pinjam (KSP). Simak penjelasan lengkapnya di
bawah ini
a. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah sebuah
koperasi yang memiliki tujuan untuk membantu usaha para anggotanya atau
melakukan usaha secara bersama-sama. Ada berbagai macam bentuk koperasi
produksi seperti koperasi produksi untuk para petani, peternak sapi, pengrajin,
dan sejenisnya
Pada koperasi produksi yang membantu
usaha para anggotanya biasanya memiliki tujuan untuk membantu
kesulitan-kesulitan anggotanya dalam menjalani usaha. Sebagai contoh koperasi
membantu menyiapkan bahan baku untuk dibuat kerajinan.
Contoh lainnya koperasi juga bisa
membantu para petani dalam mempersiapkan bibit dan pupuk untuk menanam padi.
Para pelaku usaha yang bergabung didalamnya juga bisa berdiskusi dengan
koperasi untuk mencari jalan keluar dari permasalahan secara bersama-sama.
Bentuk bantuan yang diberikan juga
dapat berupa bantuan untuk menjual barang hasil produksi para anggotanya.
Koperasi akan menampung seluruh hasil produksi agar para anggotanya bisa dengan
mudah menjual barang hasil usahanya.
Sebagai contoh koperasi produksi
membantu menampung hasil pertanian dari para anggotanya. Hasil pertanian
tersebut dapat berupa jagung, padi, kacang, kedelai, dan lain-lain. Selain itu
juga dapat menampung hasil dari para pengrajin dan peternak yang menjadi
anggotanya.
1) Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah sebuah
koperasi yang menjual berbagai barang kebutuhan pokok untuk para anggotanya.
Harga barang-barang dari koperasi umumnya lebih murah dari harga di pasaran.
Sebagai contoh koperasi menjual beras, telur, gula, tepung, kopi, dan lain
sebagainya.
2) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam (KSP)
biasanya juga dikenal sebagai koperasi kredit. Sesuai dengan namanya koperasi
ini menyediakan pinjaman uang dan untuk tempat menyimpan uang. Uang pinjaman
diperoleh dari dana yang dikumpulkan secara bersama-sama oleh para anggotanya.
Jika dilihat secara sekilas tampak
bahwa cara kerja koperasi simpan pinjam sama seperti bank pada umumnya. Namun
sebenarnya terdapat beberapa perbedaan antara KSP dengan bank konvensional.
Berikut beberapa poin yang
membedakan koperasi simpan pinjam dengan bank:
a) Bunga pinjaman yang ditawarkan lebih
ringan dibanding dengan bank.
b) Pembayaran pinjaman dapat dilakukan
secara mengangsur.
c) Bunga yang didapatkan dari hasil
pinjaman dinikmati secara bersama dengan cara bagi hasil.
3) Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha (KSU) adalah
jenis koperasi yang didalamnya terdapat berbagai macam bentuk usaha. Bentuk
usaha yang dilakukan bisa berupa gabungan antara koperasi produksi dan koperasi
konsumsi atau antara koperasi produksi dan koperasi simpan pinjam.
2. Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan Status Anggotanya
Jenis-jenis koperasi berdasarkan
status anggotanya adalah pengelompokan koperasi yang dilihat dari kesamaan
status orang-orang yang menjadi anggota koperasi tersebut. Jenis-jenis koperasi
ini sangat banyak.
Hal ini karena selama sekumpulan
orang yang mempunyai status yang sama dan mereka membuat koperasi maka koperasi
tersebut bisa menjadi salah satu jenis-jenis koperasi. Agar lebih jelas coba
perhatikan jenis-jenis koperasi di bawah ini:
a)
Koperasi Pegawai Negeri
Koperasi jenis ini memiliki anggota
yang terdiri dari para pegawai negeri. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) sekarang
telah berubah nama menjadi Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Koperasi ini
memiliki tujuan utama utama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para
anggotanya.
Hampir setiap instansi pemerintahan
di daerah atau pun nasional memiliki koperasi pegawai negeri. Selain itu
terkadang setiap instansi juga memiliki lebih dari satu koperasi karena ada
juga departemen-departemen dalam yang membuat koperasi sendiri.
b)
Koperasi Pasar (Koppas)
Koperasi Pasar (Koppas) adalah jenis
koperasi yang anggotanya terdiri dari para pedagang pasar. Bentuk koperasi
koperasi pasar dapat berupa koperasi simpan pinjam yang menyediakan pinjaman
modal bagi para pedagang.
Sehingga bisa mengurangi kerugian
akibat para pedagang berutang kepada para rentenir. Meskipun begitu masih
banyak para pedagang yang terjerat pusaran rentenir. Sehingga perlu terus dilakukan
upaya agar para pedagang tidak terjerat utang dengan para rentenir.
c)
Koperasi Unit Desa
Koperasi Unit Desa (KUD) adalah
koperasi yang anggotanya terdiri dari masyarakat pedesaan. Koperasi unit desa
biasanya melakukan kegiatan usaha di dalam bidang ekonomi khususnya yang
berkaitan dengan pertanian atau perikanan.
d)
Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah biasa dapat dengan
mudah kita temukan di berbagai sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, dan perguruan
tinggi. Anggota koperasi ini biasanya terdiri dari guru, siswa, dan karyawan
pada sebuah sekolah.
Pada umumnya koperasi sekolah
melakukan kegiatan seperti koperasi serba usaha. Jadi selain menjual
barang-barang kebutuhan sekolah, koperasi juga bisa digunakan oleh para siswa
dan guru sebagai tempat untuk menyimpan uang.
e)
Koperasi Pondok Pesantren
Koperasi pondok pesantren
(Kopontren) adalah koperasi yang dikelola oleh pengurus pondok pesantren,
santri, staf pengajar, dan karyawan. Kegiatan yang dilakukan Kopontren biasanya
menyediakan barang-barang kebutuhan santri seperti kitab-kitab dan baju muslim.
3.
Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan
Tingkatannya
Jenis-jenis koperasi berdasarkan
tingkatannya terbagi menjadi dua, yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder.
Perbedaan koperasi primer dan sekunder dapat dilihat dari jenis anggotanya.
Agar lebih jelas simak penjelasan di bawah ini.
a.
Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang
beranggotakan orang-seorang dengan syarat minimal 20 orang. Syarat lainnya
adalah orang-orang yang membentuk koperasi tersebut harus memenuhi persyaratan
anggaran dasar koperasi primer dan memiliki tujuan yang sama.
Syaratnya adalah beranggotakan warga
negara Indonesia dan memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan hukum.
Dikarenakan koperasi merupakan sebuah badan hukum. Akan tetapi bagi pelajar
dianggap belum bisa mengambil tindakan hukum dan membentuk koperasi.
b.
Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi
yang didirikan oleh sebuah organisasi koperasi atau beranggotakan koperasi
primer. Anggota koperasi sekunder adalah koperasi-koperasi yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama agar kegiatan yang dilakukan bisa lebih
efisien.
Koperasi sekunder bisa didirikan
oleh koperasi sejenis atau pun berbagai jenis atau tingkatan koperasi. Yang
dimaksud dengan tingkatan contohnya adalah tingkat pusat, gabungan, dan induk,
dimana penamaan dan jumlah tingkatan ini ditentukan sendiri oleh anggota
koperasi sekunder.
4.
Jenis Koperasi Berdasarkan Fungsinya
Jenis-jenis koperasi berdasarkan
fungsinya dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu koperasi konsumsi, koperasi jasa,
dan koperasi produksi. Berdasarkan penamaan koperasi nya saja kita sudah bisa
melihat bahwa setiap jenis koperasi tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
a.
Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah sebuah
koperasi yang bertujuan menyediakan barang-barang kebutuhan untuk para
anggotanya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya barang-barang tersebut
disesuaikan dengan jenis anggota dalam koperasi tersebut.
b.
Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang
melakukan kegiatan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota. Contohnya
seperti jasa simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan lain-lain. Dimana pemilik
seluruh aset usaha koperasi dan pengguna layanan jasa adalah anggota koperasi
itu sendiri.
c.
Koperasi Produksi
Koperasi produksi melakukan kegiatan
seperti penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi, dan membantu
memproduksi jenis barang tertentu. Selain itu koperasi juga ikut membantu
menjual dan memasarkan hasil produksi para anggota koperasi.
- Contoh Koperasi Kasih Indonesia
KKI
didirikan oleh Leonardo Kamilius pada tahun 2011, dengan Lucyana Siregar
sebagai salah satu pendiri. Pada usia 25, mereka memiliki panggilan yang kuat
untuk membuat dampak positif yang signifikan untuk membantu orang lain yang
membutuhkan. Ketika mereka pertama kali mulai, keduanya tidak menerima gaji
selama setahun. Mereka memilih salah satu daerah terberat di Jakarta,
Cilincing, yaitu rumah bagi 20 ribu rumah tangga miskin.
Leon dan Lucy memulai dengan mempelajari dan mengadopsi model
Grameen, yang dipelopori oleh Mohammad Yunus yang memenangkan Hadiah Nobel
karena mengembangkan kredit mikro. Pada tahun-tahun berikutnya, model tersebut
disesuaikan lebih lanjut untuk melayani kaum miskin kota di daerah kumuh
Jakarta.
KKI saat ini melayani ~ 9.800 anggota di 5 cabang kami yang
mencakup wilayah Cilincing, Priok, Sukapura, Cakung, dan Koja semuanya di
Jakarta Utara. Anggota kami adalah wanita yang menghasilkan USD 1-5 / hari dan menjalankan
bisnis mikro. KKI telah berkembang menjadi 60 karyawan hari ini, dan
menyalurkan lebih dari USD 10 juta dolar dalam bentuk pinjaman mikro sejak
didirikan.
Visi KKI adalah agar kaum miskin Indonesia keluar dari
kemiskinan demi kebaikan dan misi kami adalah memberdayakan mereka dengan
pelatihan pola pikir-motivasi dan layanan keuangan mikro. Suatu hari, kami
bermimpi untuk menjadi satu lembaga yang sangat peduli dan secara luas tahu
cara terbaik untuk melayani orang miskin di berbagai bidang di luar akses
keuangan.
Selama bertahun-tahun, KKI telah
sangat didukung oleh orang-orang yang percaya pada apa yang kita lakukan.
Miliaran modal pertama untuk mendirikan KKI pada 2011 berasal murni dari
sumbangan. Para donor berkisar dari eksekutif tingkat C hingga siswa sekolah
dasar. Sepanjang perjalanan ini, kami menemukan banyak pendukung baik yang
berbagi pengalaman, pengetahuan, dan hasrat mereka dengan kami.
Seiring pertumbuhan kami, sekarang
kami dapat memberikan pengembalian uang yang dipinjamkan ke KKI oleh para
pendukung kami. Kami sangat berterima kasih dengan kepercayaan luar biasa yang
diberikan untuk mengelola pinjaman, yang akan memungkinkan kami membantu lebih
banyak orang miskin dan rentan mencapai impian mereka seumur hidup.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)