Dikutip dari
Suara.com, Mental Illness adalah kumpulan penyakit gangguan kejiwaan yang
mempengaruhi pikiran, perasaaan dan perilaku seseorang. Gangguan kepribadian
ini membuat penderita sulit untuk mengetahui perilaku yang dianggap normal dan
tidak. Sebagian besar gangguan kesehatan mental muncul pada masa
remaja atau mungkin di awal usia 20-an.
Dikutip dari Hellosehat.com,
Satu dari empat orang menderita gangguan mental (sekitar 450 juta orang di
seluruh dunia). World Health Organization
(WHO) mengatakan bahwa hampir dua-pertiga dari orang-orang dengan gangguan
mental tidak pernah menjalani perawatan medis. Kesehatan mental adalah kondisi
yang dapat secara negatif memengaruhi kualitas hidup. Dengan memahami lebih lanjut
mengenai kesehatan mental, pasien dapat segera mendapatkan perawatan yang
tepat.
Para peneliti dari Harvard
Medical School menemukan, separuh dari kasus gangguan mental dimulai dari usia
sangat muda, 14 tahun dan tigaperempatnya terjadi sejak usia 24 tahun. Karena
kemunculannya yang sangat dini itu, maka terapi dan penanganannya harus
dilakukan sejak awal pula.
Direktur Eksekutif National
Alliance on Mental Illness (NAMI), Mary Giliberti, menyatakan, ada 1 dari 5
remaja mengidap kondisi gangguan mental seperti yang dijelaskan dari name.org, tapi hanya kurang
dari setengahnya yang memutuskan mencari bantuan. Padahal Mental Illness adalah
gangguan jiwa yang cukup berbahaya dan dapat menyebabkan bunuh diri.
Kesehatan mental meliputi
kondisi emosional, psikologis, dan kesejahteraan sosial. Sama seperti kesehatan
fisik, kesehatan mental juga dapat terganggu oleh penyakit mental. Penyakit
mental, juga dikenal sebagai gangguan mental, merupakan penyakit yang
mempengaruhi otak Anda dengan menggangu keseimbangan kimiawi. Penyakit mental
dapat menyebabkan gangguan ringan sampai gangguan berat terhadap cara Anda
berpikir, merasa, bertindak dan bagaimana Anda memandang orang-orang dan
peristiwa dalam hidup. Gangguan mental bisa menjadi kondisi kronis, namun dapat
ditangani dengan bantuan dokter Anda.
Beberapa gangguan yang
lebih umum, meliputi: depresi klinis (atau yang biasa dikenal sebagai depresi),
gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan
obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi
pada jenis pasien tertentu; seperti post-partum depression hanya menyerang ibu
baru setelah melahirkan.
Penyebab Penyakit Mental :
Dari berbagai penyebab
gangguan kesehatan mental, berikut ini adalah beberapa gangguan yang paling
umum:
·
Stres berat untuk waktu yang lama.
·
Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan
serius atau kejahatan dan kekerasan yang pernah dialami.
·
Kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya
·
Kekerasan pada anak
·
Faktor genetik.
·
Kelainan otak.
·
Cedera kepala.
·
Isolasi sosial atau kesepian.
·
Pengangguran atau kehilangan pekerjaan Anda.
·
Kerugian sosial, kemiskinan atau utang.
·
Mengalami diskriminasi dan stigma.
·
Kematian seseorang yang dekat dengan Anda.
·
Tunawisma atau lingkungan perumahan yang buruk.
·
Merawat anggota keluarga atau teman.
Yang Berisiko Terkena Penyakit Mental?
Walaupun penyakit mental
dapat menyerang siapa saja, ada beberapa orang yang berisiko lebih tinggi,
yaitu:
·
Perempuan berada pada risiko tinggi terkena penyakit mental
seperti depresi dan kecemasan, sementara laki-laki lebih memiliki
ketergantungan zat dan antisosial daripada wanita.
·
Orang-orang yang dilahirkan dengan kelainan pada otak.
·
Orang yang memiliki anggota keluarga atau keluarga dengan
penyakit mental.
·
Orang dengan kondisi kronis.
·
Orang-orang yang memiliki pekerjaan yang memicu stress,
seperti dokter dan pengusaha.
·
Orang yang memiliki masalah di masa kanak-kanak atau masalah
gaya hidup.
·
Orang-orang yang mengalami kegagalan dalam hidup, seperti
sekolah atau kehidupan kerja.
·
Orang yang menyalahgunakan alkohol.
·
Perempuan setelah melahirkan.
·
Orang yang pernah mengalami penyakit mental sebelumnya.
Gangguan Gejala Mental Yang Dikutip Dari Dosenpsikologi.com
1. Merasa Cemas dan Khawatir
Tentunya setiap orang
pernah mengalami tanda-tanda stress dan khawatir di dalam hidupnya. Namun
kecemasan dan khawatir yang terjadi secara terus menerus merupakan tanda dari
kesehatan mental dari seseoang. Apalagi jika disertai dengan gejala-gejala
lainnya seperti jantung berbedar, sakit kepala, sesak napas, gelisah, diare,
dan pikiran yang selalu tidak tenang.
2. Selalu Merasa Tertekan dan Sedih
Gejala lainnya yang dapat
terlihat adalah perasaan yang selalu tertekan dan sedih. Biasanya ini
diperlihatkan dari mulai hilangnya minat pada hobi yang disukainya, selalu
merasa sedih. mudah tersinggung dengan hal appaun, lelah sepanjang waktu,
kurang merasa bersemangat, dan lainnya. Hal ini mungkin saja menandakan
depresi, namun juga bisa menandakan kesehatan mental yang sedang terganggu.
3. Mengalami Kesulitan Tidur
Umumnya manusia membutuhkan
waktu sekitar 7-9 jam untuk tidur setiap malanya. Jika waktu tidur seseorang
sangat kurang, maka hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang.
Namun masalahnya gangguan mental yang dialami seseorang terkadang menyebabkan
orang mengalami jenis-jenis gangguan tidur yang menyebabkan orang tersebut
sulit merasa ngantuk seperti mengalami insomnia.
Susah untuk tidur ataupun
merasa belum beristirahat meskipun anda sudah tidur dalam waktu yang lama juga
menjadi gejala-gejala yang umum terjadi pada penderita gangguan mental. Kurang
tidur juga dapat dikaitkan dengan gangguan tidur yang biasanya dikenal dengan
sleep apnea serta adanya ketidakseimbangan hormon. Sehingga jika anda mengalami
hal ini akan lebih baik untuk berkonsulitasi pada ahlinya untuk mendapat cara
mengobati susah tidur yang tepat.
4. Terlalu Banyak Tidur
Gejala ini berbanding
terbalik dengan gejala yang dijelaskan sebelumnya. Jika seseorang dengan
gangguan mental dapat mengalami kesulitan tidur, maka penderita gangguan mental
juga bisa mengalami gangguan yang mengakibatkan dirinya terlalu banyak tidur.
Bila anda telah beristirahat lebih dari 8 jam namun tetap merasa lelah
sepanjang hari maka segera untuk mengkonsultasikan dengan dokter.
5. Stress
Stress merupakan kondisi
dimana seseorang mengalami tekanan yang berat, baik itu emosi maupun mentalnya.
Seseorang yang sedang mengalami stress tentunya menjadi mudah gelisah, cemas,
dan tersinggung. Stress juga dapat menganggu kosentrasi dan memicu terjadinya
depresi. Tak hanya dapat berpengaruh pada kondisi psikologi penderita, namun
juga akan berpengaruh pada kesehatan fisik seseorang.
Ada beberapa tanda-tanda
depresi yang mudah terlihat, seperti menjadi penyendiri, menjauh dari
lingkungan, tidak memiliki nafsu makan, gangguan kecemasan dan lainnya yang
dapat mempengaruhi dari kehidupan sehari hari yang dilakukannya. Untuk sebagian
orang normal, mungkin kecemasan yang dialaminya merupakan akibat dari sesuatu
hal yang akan dilakukannya. Namun untuk penderita gangguan kecemasan, rasa
cemas yang dialaminya bisa muncul kapanpun bahkan tanpa diketahui penyebab yang
jelas.
6. Emosi Yang Meledak-Ledak
Setiap orang tentunya
memiliki kondisi mood yang berbeda-beda, ada kalanya seseorang merasa sedih dan
ada kalanya seseorang merasa bahagia, Namun jika perubahan mood yang terjadi
mendadak bahkan dramatis, maka ini bisa menunjukkan gejala-gejala gangguan
mental pada diri seseorang.
7. Perubahan Pada Berat Badan dan Nafsu Makan
Hal ini juga biasanya
terjadi pada orang-orang yang mengalami depresi dan tekanan berat. Biasanya
diawali dengan perubahan nafsu makan yang cukup drastis bahkan kondisi parahnya
adalah mengalami ciri-ciri anoreksia yang dapat membahayakan. Sehingga tak
heran jika terjadi perubahan berat badan bagi penderita gangguan mental.
8. Pendiam dan Menarik Diri Dari Lingkungan
Terkadang ada kalanya kita
membutuhkan waktu untuk sendiri, dan hal tersebut sangat wajar terjadi. Namun
jika orang tersebut menarik diri terlalu lama dari lingkungannya, maka hal ini
perlu untuk dicurigai sebagai gejala gejala gangguan mental. Sehingga jika
anggota keluarga maupun teman anda ada yang mengalami kondisi seperti ini
mungkin saja mereka sedang mengalami depresi, gangguan psikotik, maupun masalah
kesehatan mental lainnya. Meskipun menolak untuk bergabung di sebuah
lingkungan, maka dapat menandakan jika sebenarnya mereka membutuhkan bantuan.
9. Sakit Kepala Terus Menerus
Penderita ganguan mental
biasanya seringkali mengalami stress dan tekanan yang mana menyebabkan
munculnya rasa sakit kepala yang dirasakan terus menerus. Sehingga jika anda
sering mengalami sakit kepala berat namun juga berurusan dengan stress dan
kecemasan maka dapat diartikan jika kesehatan mental anda sedang terganggu.
Untuk itu segara lah mencari bantuan dari orang yang memang profesional di
bidangnya.
10. Perut Terasa Nyeri
Sakit perut yang dialami
secara terus menerus bisa jadi disebabkan karena stress dan kecemasan yang
dirasakan seseorang. Sehingga jangan mengabaikan jika anda mengalami sakit
perut yang berlangsung cukup lama. Kasus seperti ini sering dialami oleh
penderita gangguan mental yang mana mengalami kecemasan berlebihan. Sehingga
jangan abaikan jika anda merasakan sakit perut terus menerus dalam jangka waktu
yang lama.
11. Perubahan Mood Dalam Waktu Lama
Perubahan mood yang terjadi
bahkan hingga lebih dari 2 minggu bisa menjadi tanda-tanda yang kuat jika
terjadi gangguan mental pada seseorang. Perubahan yang terjadi pun sangat
variatif, mulai dari hiperaktif hingga melankolis bahkan tanpa didukung dengan
alasan yang kuat. Hal ini juga dijelaskan oleh The National Institute of Mental
Health, perilaku yang terlalu gembira maupun terlalu sedih bisa jadi tanda jika
adanya gangguan bipolar dalam diri seseorang.
12. Sulit Untuk Berkosentrasi
Beberapa penelitian
menjelaskan jika stress dalam jangka pendek bisa menyebabkan daya otak menjadi
menurun dalam memproduksi hormon-hormon yang terlepas, khususnya yang berfungsi
untuk memperluas ruang penyimpanan memori serta mengasah kosentrasi. Namun bila
terjadi stress kronis yang dapat memecah kosentrasi dan perhatian, tentunya hal
ini menjadi sangat berbahaya apalagi jika anda dalam kondisi sedang berkendara.
Ketidakmampuan untuk fokus pada kosentrasisederhana sekalipun menjadi salah
satu gejala ADHD dan depresi yang paling tampak. Biasanya hal ini disebabkan
karena timbulnya perasaan bersalah, malu, ataupun kematian. Jika halini terjadi
pada masakanak-kana, tentu saja akan menyebabkan pengaruh yang cukup besar pada
nilai akademik maupun pergaulan sosialnya.
13. Jantung berdegup kencang
Jika anda mengalami
gejala-gejala seperti jantung yang berdegup kencang terus menerus, maka akan
lebih baik untuk segera memeriksakan pada dokter maupun tenaga medis. Detak
jantung tidak beraturan menjadi gejala awal munculnya serangan panik. Serangan
panik ini bisa jadi muncul secara tiba-tiba dan tanpa adanya peringatan.
Serangan ini terjadi secara khas dan muncul dalam beberapa menit. Hal ini
sangat dipengaruhi dengan tekanan yang dialami oleh seseorang.
14. Perubahan Perilaku Ekstrem
Perubahan perilaku juga
dapat terlihat dari masa anak-anak ketika mengalami gangguan mental, semisal
mulai membangkang kepada orang tua yang merupakan tahapan dimana anak menuju
mandiri. Namun terkadang perilaku membangkang tersebut terlalu berlebihan yang
mana dikenal dengan OOD. Biasanya gangguan ini akan muncul saat anak berusia 8
tahun ataupun sebelum memasuki usia remaha. Gangguan mental lainnya yang
berkaitan dengan perubahan perilaku dapat dikarenakan gangguan kecemasan, ADHD,
bipolar, ataupun depresi.
15. Tak Memperdulikan Penampilan Diri Sendiri
Pernahkah anda melihat
seseorang yang cuek ketika melihat noda di bajunya? Hal ini mungkin bukan
dikarenakan malas untuk mengganti ataupun membersihkan, namun bisa saja
kemungkinan jika orang tersebut mengidap gangguan mental yang cukup serius.
Misalnya saja stress berat yang mana berdampak untuk jiwa dan raga. Tidak hanya
menyurutkan energi, namun juga dapatmenurunkan motivasi untuk bisa berbuat
baik.
16. Indra Penciuman Tak Berfungsi
Gejala gangguan mental
lainnya yang cukup parah dan terlihat adalah mulai tidak berfungsinya indra
penciuman. Bila anda atau kerabat anda mulai cuek dengan kondisi bau yang tidak
sedap di dalam sebuah lingkungan, maka menandakan jika tingkat stress yang dialami
benar-benar kronis.
17. Merasa Tidak Berguna dan Bersalah
Selalu merasa berpikir jika
dirinya gagal dan selalu melakukan kesalahan menjadi tanda-tanda jika terjadi
gangguan mental dalam diri seseorang.Penderita gangguan mental seringkali
menyalahkan dan mengkritik dirinya sendiri, hal ini sebenarnya menunjukkan jika
dirinya sebenarnya membutuhkan bantuan. Bahkan kondisi yang terparah
duperlihatkan dengan seseorang yang menyakiti dirinya sendiri. Sehingga jika
anda menemukan tanda-tanda seperti ini, akan lebih baik untuk segera memberikan
pertolongan.
18. Penyalahgunaan Alkohol dan Obat-Obatan
Tanda-tanda lainnya jika
seseorang mengalami gangguan pada mentalnya adalah mulai menyalahgynakan
alkohol dan obat-obatan yang diperuntukkan untuk zat penenang serta mengatasi
masalah yang dihadapinya. Padahal bahaya penggunaan alkohol dan obat-obatan
sangat berbahaya untuk kondisi fisik dan mental.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar