NAMA : SHOFANI APRIROSYANINGSIH
NPM : 15217673
KELAS : 3EA11
1. Jelaskan
peran koperasi dan tantangan yang dihadapi dalam era globalisasi
Jika diketahui peran koperasi
adalah :
1.
Koperasi
dapat mengurangi tingkat pengangguran
Kehadiran koperasi
diharapkan dapat menolong nasib mereka yang membutuhkan pekerjaan, karena
dengan adanya koperasi akan dibutuhkan banyak pekerja untuk mengelola usahanya.
2.
Koperasi
dapat mengembangkan kegiatan usaha masyarakat
Sebagai contoh,
koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pengadaan alat-alat pertanian yang
dibutuhkan oleh petani. Dengan adanya koperasi tersebut, maka petani dapat
membeli kebutuhan alat-alat pertanian di koperasi dengan harga lebih murah,
sehingga dapat meningkatkan kegiatan usaha pertanian tersebut.
3.
Koperasi
dapat berperan ikut meningkatkan pendidikan rakyat, terutama pendidikan
perkoperasian dan dunia usaha.
Koperasi dapat
memberikan pendidikan kepada para anggota koperasi dan dapat mengamalkan
pengetahuannya tersebut kepada masyarakat sekitar.
4.
Koperasi
dapat berperan sebagai alat perjuangan ekonomi
Sesuai dengan prinsip
koperasi bahwa koperasi harus memiliki kemandirian, sehingga mampu bersaing
dengan badan usaha lainnya. Majunya koperasi akan dapat memberi dorongan untuk
meningkatkan taraf hidup para anggota dan masyarakat.
5.
Koperasi
Indonesia dapat berperan menciptakan demokrasi ekonomi
Demokrasi ekonomi yang
dimaksud adalah menekankan peran aktif masyarakat dalam pembangunan, sedangkan
pemerintah hanya wajib memberi dorongan, pengarahan, dan bimbingan.
6.
Koperasi
Indonesia berperan serta dalam membangun tatanan perekonomian nasional
Koperasi sebagai salah satu urat
nadi perekonomian bangsa, perlu dikembangkan bersama kegiatan usaha lainnya.
Dengan memberdayakan koperasi, berarti pula dapat memberdayakan masyarakat,
yang pada akhirnya akan dapat memberdayakan perekonomian nasional.
Tantangan yang dihadapi
koperasi dalam era globalisasi :
1.
Akses
terhadap informasi pasar dan teknologi masih relatif rendah
Khususnya dalam
penerapan sistem administrasi dan keuangan yang masih tertinggal jauh sehingga
sulit bersaing dengan pengusaha lainnya. kurangnya pendidikan tentang pemanfaatan
teknologi dalam pemasaran maupun pengembangan koperasi dibidang lainnya,akan
menyebabkan koperasi sulit berkembang apalagi untuk bersaing dalam era globalisasi
saat ini.
2.
Akses
terhadap sumber permodalan masih rendah.
berdasarkan pengamatan
dan penelitian pada kenyataannya beberapa koperasi yang lebihmengandalkan modal
sendiri. Mereka cukup puas dengan modal yang dipupuk sendiri, walaupun
sebenarnya membuthukan tambahan modal dari pihak luar.
3.
Kapasitas
Sumber Daya Manusia masih rendah
Faktor budaya menjadi
salah satu kendala rendahnya tingkat pendidikan normal masyarakat juga tidak
memberi kesepatan untuk terlalu banyak aktif dalam berorganisasi. hal itu menyebabkan
mereka banyak yang menjadi tenaga paruh waktu dalam koperasi. Dengan terbatasnya
kapasitas sumberdaya manusia akan berpengaruh pula dalam akses informasi pasar
dan teknologi. Sehingga mengakibatkan koperasi kalah bersaing dengan pelaku
usaha yang lain.
4.
Keberadaan
koperasi belum cukup dikenal apalagi mengakar kalangan masyarakat.
Belum dikenalnya
keberadaan koperasi dikalangan masyarakat merupakan masalah besar yang menjadi
salah satu penyebab sulitnya koperasi berkembang di indonesia, berdasarkan
pengamatan terhadap beberapa kelompok masyarakat ternyata sebagian daripada
mereka tidak tahu akan keberadaan peran koperasi sebagai organisasi ekonomi
yang dapat memberikan bantuan dalam berbagai aspek perekonomian. Ada sebagian
kelompok lain yang takut ikut berorganisasi karena mereka menduga bahwa
keikutsertaanya harus membayar sejumlah uang
2.
Bagaimana
manajemen strategic yang harus disiapkan oleh koperasi menghadapi tantangan
tersebut.
Yang harus dilakukan pertama ialah:
1.
Sumber
Daya Manusia & Permodalan.
Jika sebuah koperasi ingin memajukan dan mengembangkan
usahanya haruslah mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki
intelektualitas yang tinggi serta mempunyai wawasan yang luas agar sebuah
koperasi selalu mempunyai inovasi baru lewat program-program dan kegiatan yang
dapat membuat masyarakat lebih merasakan manfaat koperasi dan masyarakat
tertarik untuk menjadi anggota koperasi. Selain manusia yang mengelola
koperasi, permodalan juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Karena
apabila modal yang dimiliki oleh sebuah koperasi itu minimal atau kurang dapat
menghambat koperasi untuk berkembang karena tidak akan bisa melakukan program
ataupun kegiatan yang telah disusun secara maksimal untuk memajukan koperasi
tersebut. Jadi bisa dilakukan penambahan modal dari luar agar koperasi dapat
berjalan secara maksimal tanpa terhambat karena keuangan.
2.
Tekonologi
dalam Koperasi.
Dalam era globalisasi yang semakin pesat, teknologi adalah
hal yang sangat penting dan menjadi faktor utama juga yang sangat mendukung
sebuah koperasi untuk maju, sehingga teknologi juga sangat perlu untuk
diperhatikan. Teknologi yang canggih juga dapat membantu SDM untuk mengelola
data sebuah koperasi, membantu bila diperlukan suatu keputusan yang jelas,
akurat, dan tepat, juga mempermudah dalam membuat program-program untuk
koperasi. Jadi koperasi harus terus selalu mengupdate apa teknologi yang
digunakan agar dapat memaksimalkan pekerjaan yang dilakukan.
3. Peran Pemerintah dan Masyarakat
Indonesia.
Peran pemerintah Indonesia sangatlah
dibutuhkan, karena tanpa adanya campur tangan pemerintah koperasi akan sangat
sulit berkembang apalagi bersaing dengan negara lain di era globalisasi ini.
Dukungan dan program pemenrintah serta bantuian secara moril dan materil sangat
dibutuhkan untuk mengembangkan pemerintah. Karena dengan adanya sosialisasi dan
program pemerintah yang dapat membuat masyarakat Indonesia tertarik akan
membuat koperasi makin dengan dengan rakyat. Dan bila masyarakat sudah semakin
mengenal apa itu koperasi, apa saja layanan yang koperasi berikan maka
masyarakat semakin tertarik untuk ikut bergabung dan menjadi pengurus ataupun
anggota koperasi.
Usaha lain yang dapat dilakukan
koperasi untuk menghadapi persaingan pasar global adalah :
·
Melakukan
pembenahan manajerial.
·
Kemudian
melakukan strategi integrasi ke luar dan ke dalam.
·
Meningkatkan
efisiensi dalam proses produksi dan distribusi.
·
Melakukan
penataan kembali terhadap hambatan internal dengan mengikis segala konflik yang
ada.
·
Melihat
peluang-peluang yang dapat kita manfaatkan untuk memajukan koperasi ditahap
yang lebih tinggi lagi yakni dalam tahap internasional.
·
Kemudian
mengembangkan atau menjalani peluang tersebut dengan cara yang sudah tersusun
rapi dengan proses dan cara yang baik juga.
·
Dengan
melihat banyaknya pesaing dalam pasar global, itu menjadi pemacu kita untuk bisa
lebih berkembang lagi.
·
Menjalankan
susunan rencana dengan baik dan benar, agar cita-cita koperasi Indonesia dapat
menghadapi pasar global dapat terwujud.
·
Bekerjasama
dengan Pemerintah dan masyarakat khususnya anggota koperasi, agar kita dapat
maju bersama-sama.
Bisa
juga dengan melakukan langkah berikut agar koperasi dapat menghadapi
era-globalisasi.
1. Dalam
menjalankan usahanya, pengurus koperasi harus mampu mengidentifikasi kebutuhan
kolektif anggotanya dan memenuhi kebutuhan tersebut. Proses untuk menemukan
kebutuhan kolektif anggota sifatnya kondisional dan lokal spesifik. Dengan
mempertimbangkan aspirasi anggota-anggotanya, sangat dimungkinkan kebutuhan
kolektif setiap koperasi berbeda-beda.
2. Adanya
efektifitas biaya transaksi antara koperasi dengan anggotanya sehingga biaya
tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya transaksi yang dibebankan oleh
lembaga non-koperasi.
3. Kesungguhan
kerja pengurus dan karyawan dalam mengelola koperasi. Disamping kerja keras,
figur pengurus koperasi hendaknya dipilih orang yang amanah, jujur serta
transparan.
4. Membagi
koperasi menurut beberapa sektor :
·
koperasi produsen atau koperasi yang
bergerak di bidang produksi,
·
koperasi konsumen atau koperasi
konsumsi, dan
·
koperasi kredit dan jasa keuangan
5. Pemahaman
pengurus dan anggota akan jati diri koperasi, pengertian koperasi, nilai-nilai
koperasi dan prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan point penting
karena hal itu yang mendasari segala aktifitas koperasi. Aparatur pemerintah
terutama departemen yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk memahami
secara utuh dan mendalam mengenai perkoperasian.
6. Kegiatan
koperasi bersinergi dengan aktifitas usaha anggotanya.
7. Koperasi
produksi harus merubah strategi kegiatannya dengan mereorganisasi kembali
supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi.
4.
Peluang
apa sajakah yang bisa dimanfaatkan oleh koperasi terkait dengan kondisi yang
ada
1.
Tingginya komitmen dan dukungan
politik masyarakat, pemerintah Daerah dan lembaga legistatif terhadap
pembangunan ekonomi rakyat sebagai pelaku utama dalam perekonomian nasional dan
domestik merupakan titik terang dalam perkembangan koperasi saat ini.
2. Prospek
kemajuan terbuka lebar karena krisis ekonomi yang telah pulih akibat krisis
berkepanjangan. Pemerintah perlu menciptakan kesadaran masyarakat untuk
ikutmembangun perekonomian Indonesia melalui usaha kecil menengah dan koperasi.
3. Stabilitas
potitik dan keamanan yang relatif aman dan terjaga diharapkan dapatmeningkatkan
daya beli dan keanekaragaman pola permintaan masyarakat.
4. Jumlah
penduduk yang sangat besar, berarti pasar dalam negeri akan berkembang lebih
besar sehingga memberi peluang untuk menumbuhkan usaha nasional.
5. Pemerintah
telah menetapkan arah pembangunan dengan penekanan pada pendidikanyang
diharapkan semakin link and match dengan tantangan persaingan tenaga kerjadan
penciptaan wirausaha baru.
6. Globalisasi
mendorong kerja sama regional dan internasional yang pada gilirannya dapat
dimanfaatkan untuk memperkuat kemampuan koperasi.
7. Pemanfaatan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi peluang kepada koperasi
untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan perkembangan teknologi informasi, layanan
internet mudah diakses dimana-mana. hal itu membuka peluang bagi koperasi untuk
mendapatkan informasi tentang peluang pasar. juga bisa dimanfaatkan unuk
mempromosikan poduknya melalui internet.
5.
Cari
jurnal yang membahas tentang hal tersebut dan buat ringkasannya
Eksistensi Koperasi : Peluang Dan Tantangan
Di Era Pasar Global Vol. 1 No. 2 / Desember 2004 oleh Purbayu Budi Santosa
Globalisasi
menggambarkan proses percepatan interaksi yang luas dalam bidang politik,
teknologi, ekonomi, sosial dan budaya. Globalisasi merupakan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan multi lapis dan multi dimensi proses dan fenomena
hidup yang sebagian besar didorong oleh Barat dan khususnya kapitalisme beserta
ni lainilai hidupnya dan pelaksanaannya (Samuel M. Makinda dalam Dochak Latief,
2000). Dilihat dari kacamata ekonomi, esensi globalisasi pada dasarnya adalah
peningkatan interaksi dan integrasi di dalam perekonomian baik di dalam maupun
antar negara, yang meliputi aspek-aspek perdagangan, investasi, perpindahan
faktor-faktor produksi dalam bentuk migrasi tenaga kerja dan penanaman modal
asing, keuangan dan perbankan internasional serta arus devisa (Mahmud Toha,
2002). Interaksi ekonomi antar negara tersebut mencakup arus perdagangan,
produksi dan keuangan, sedangkan integrasi berarti bahwa perekonomian lokal
atau nasional setiap negara secara efektif merupakan bagian yang tidak otonom
dari satu perekonomian tunggal dunia. Jadi pengertian integrasi lebih
keras/tegas dibandingkan interaksi. Berdasarkan kedua kata kunci tersebut
pengertian globalisasi ekonomi adalah suatu kondisi dimana perekonomian
nasional dan lokal terintegrasi dalam satu perekonomian tunggal yang bersifat
global
Eksistensi
Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia Pelaku ekonomi Indonesia ada tiga yaitu
BUMN / BUMD, koperasi dan BUMS (swasta). Dengan demikian eksistensi koperasi
absah di Indonesia, bahkan diharapkan dapat menjadi soko-guru perekonomian
Indonesia. Meskipun tujuan ideal koperasi sebagai soko guru dalam perekonomian
Indonesia, namun peran koperasi kalah jauh dibandingkan BUMN / BUMD apalagi
dengan BUMS. Koperasi berasal dari bahasa Latin, yaitu co yang berarti bersama
dan operare berarti bergerak berusaha. Jadi secara singkat dalam koperasi harus
ditunjukkan kebersamaan dalam menjalankan usaha (Suratal HW, 1993).
Menurut
UU Nomor 25/1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang
atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Dari definisi koperasi tersebut, maka ada lima unsur pokok yaitu:
1)
Koperasi sebagai badan usaha
2)
Beranggotakan orang-seorang bagi koperasi primer atau badan hukum koperasi bagi
koperasi sekunder
3)
Prinsip ekonomi sebagai dasar kegiatannya
4)
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat
5)
Berdasarkan atas asas kekeluargaan
Menurut
Bung Hatta, koperasi harus tetap teguh memegang dua asas yaitu:
1)
Asas Individualitas, yaitu koperasi dan anggota koperasi harus percaya pada
kekuatan diri sendiri.
2)
Asas Solidaritas, yaitu kesetiakawanan antara anggota, antara Pengurus/
Pengawas dan antara anggota dengan Pengurus / Pengawas.
Nilai
dasar koperasi meliputi:
1)
Keadilan
2)
Persamaan
3)
Saling tolong menolong
Ide
dasar koperasi Indonesia meliputi:
1)
Kesempatan dalam hak yang sama.
2)
Pembagian pendapatan dan kekuasaan yang adil.
3)
Kesukarelaan dalam peningkatan partisipasi, komitmen dan tanggungjawab.
4)
Melayani kebutuhan (ekonomi) para anggota.
Mengenai
etika dasar koperasi adalah:
1)
Kejujuran
2)
Kemanusiaan dan Kepedulian
3)
Kesetiakawanan dan Kebersamaan
4)
Kebenaran
5)
Pikiran Demokrasi
6)
Perilaku Kontruktif
Prinsip-prinsip
dasar koperasi Indonesia adalah:
1)
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2)
Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3)
Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil, sebanding dengan
besarnya jasa dari masing-masing anggota
4)
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5)
Kemandirian
6)
Pendidikan Perkoperasian
7) Kerjasama antar koperasi
Tujuan
didirikannya koperasi meliputi:
1)
Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
2)
Membangun tatanan Perekonomian Nasional agar makin maju, adil dan makmur
Peranan
Koperasi yaitu:
1)
Mempertinggi kualitas kehidupan manusia seutuhnya
2)
Berupaya untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian Nasional
3)
Memperkokoh perekonomian rakyat
Peluang dan Tantangan Koperasi
Dalam Era Globalisasi
Pada waktu krisis moneter dan ekonomi
menghantam Indonesia, ternyata BUMS dan BUMN/BUMD banyak yang kelimpungan
gulung tikar, meninggalkan hutang yang demikian besr. Usaha Kecil, Menengah dan
Koperasi (UKMK) yang biasanya dianggap tidak penting dan disepelekan justru
sebagian besar dapat eksis dalam menghadapi badai krisis. Dengan demikian
sektor yang disebut belakangan (UKMK) dapat menjadi pengganjal untuk tidak
terjadinya kebangkrutan perekonomian, bahkan sebaliknya dapat diharapkan
sebagai motor penggerak roda perekonomian nasional untuk keluar dari krisis.
Sebagai misal banyak peluang pasar yang semula tertutup sekarang menjadi
terbuka. Contohnya, akibat mahalnya harga obat, yang sebagian besar masih harus
diimpor, produsen jamu (ada yang membentuk koperasi) mendapat kesempatan
memperlebar pasarnya dari pangsa yang lebih menyerupai "ceruk pasar"
menuju kepada pasar yang lebih bermakna.
Terlepas
apakah globalisasi benar-benar akan terwujud atau hanya impian ataupun kejadian
hanya bersifat parsial saha dan bahkan mungkin dalam bentuk yang sama sekali
ebrbeda, itu semata-mata rahasia Allah SWT. Seandainya globalisasi benar-benar
terwujud sesuai dengan skenario terjadinya pasar bebas dan persaingan bebas,
maka bukan berarti tamatlah riwayatnya koperasi. Peluang koperasi untuk tetap
berperan dalam percaturan perekonomian nasional dan itnernasional terbuka lebar
asal koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan
usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. Tantangan untuk
pengembangan masa depan memang relatif berat, karena kalau tidak dilakukan
pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur dalam percaturan persaingan yang makin
alam kamin intens dan mengglobal. Kalu kita lihat ciri-ciri globalisasi dimana
pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas dan perlakuan terhadap pelaku
ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama, maka tidak ada alasan bagi suatu
negara untuk meninabobokan para pelaku ekonomi (termasuk koperasi) yang tidak
efisien dan kompetitif.
Langkah-Langkah Antisipatif
Koperasi Dalam Globalisasi
E.F.
Schumacher (1978) berpendapat bahwa small is beautiful. John Naisbitt (1944)
merasa percaya bahwa masa depan perekonomian global berada ditangan unit usaha
yang kecil, otonom, namun padat teknologi. Dari kedua pendapat tersebut
mendorong keyakinan kita bahwa sektor-sektor usaha kecil di Indonesia perlu
diberi kesempatan untuk berperan lebih banyak. Oleh karena itu. paradigms
pengembangan ekonomi rakyat layak diaplikasikan dalam tatanan praktis. Pendapat
A.P.Y. Djogo (dalam Mubyarto, 1999) perlu dikemukakan yang menganalisis perbedaan
antara "ekonomi rakyat" dan "ekonomi konglomerat" dengan
kesimpulan bahwa, jika ekonomi konglomerat "sejak dari sananya"
adalah "ekonomi pertumbuhan", maka ekonomi rakyat adalah
"ekonomi pemerataan". Keistimewaan koperasi tidak dikenal adanya
majikan dan buruh, serta tidak ada istilah pemegang saham mayoritas. Semua
anggota berposisi sama, dengan hak suara sama. Oleh karena itu, apabila
aktivitas produksi yang dilakukan koperasi ternyata dapat memberi laba
finansial, semua pihak akan turut menikmati laba tersebut. untuk mengembangkan
koperasi banyak hal yang perlu dibenahi, baik keadaan internal maupun
eksternal. Di sisi internal, dalam tubuh koperasi masih banyak virus yang
merugikan. Yang paling berbahaya adalah penyalahgunaan koperasi sebagai wahana
sosial politik. Manuver koperasi pada akhirnya bukan ditujukan untuk kemajuan
kopearasi dan kesejahteraan anggota, mealinkan untuk keuntungan politis
kelompok tertentu.. Sebagai contoh, mislanya KUD (Koprasi Unit Desa)
diplesetkan menjadi "Ketua Untung Dulu", tentunya menggambarkan yang
diuntungkan koperasi adalah para elit pengurusnya (Indra Ismawan, 2001).
Parahnya lagi para pengurus koperasi kadangkala merangkap jabatan birokratis,
politis atau jabatan kemasyarakatan, sehingga terjadinya konflik peran. Konflik
yang berlatarbelakang non koperasi dapat terbawa kedalam lembaga koperasi,
sehingga mempengaruhi citra koperasi. Dari sisi eksternal, terdapat semacam
ambiguitas pemerintah dalam konteks pengembangan koperasi. Karena sumberdaya
dan budidaya koperasi lebih di alokasikan untuk menguraikan konflik-konflik
sosial politik, maka agenda ekonomi kOnkret tidak dapat diwujudkan. Koperasi
jadi impoten, di mana fungsi sebagai wahana mobilisasi tidak dan perjuangan
perekonomian rakyat kecil tidak berjalan. Jadi langkah pembenahan koperasi,
pertama-tama harus dapat merestrukturisasi hambatan internal, dengan mengkikis
habis segala konflik yang ada. Untuk mengganti mentalitas pencarian rente yang
oportunitis, dibutuhkan upaya penumbuhkembangan etos dan mentalitas
kewirausahaan para pengurus dan angota koperasi. Langkah-langkah inovasi usaha
perlu terus ditumbuhkembangkan. Kedua, pembenahan manajerial. Manajemen
koperasi dimasa datang menghendaki pengarahan fokus terhadap paasr, sistem
pencatatan keuangan yang baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal
mendatang. Ketiga, strategi integrasi keluar dan kedalam. Dalam integrasi ke
luar, dibutuhkan kerjasama terspesialisasi antar koperasi maupun kerjasama dengan
para pelaku lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Ke dalam, koperasi
dituntut untuk menempatkan anggotanya sebagai pelaku aktif dalam proses
produksi dan distribusi dapat memenuhi suarat-syarat penghematan biaya,
pemanfaatan modal, spesialisasi, keorganisasian, fleksibilitas dan pemekaran
kesempatan kerhja. Menurut Indra Ismawan (2001), pada gilirannya koperasi akan
memadukan istrilah the bigger is better dengan small is beautiful.
Sumber :
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar